Filariasis atau dikenal sebagai kaki gajah merupakan penyakit menular menahun yang disebabkan cacing filaria dan ditularkan melalui nyamuk. Dilihat dari namanya, banyak orang mengira manifestasi klinis menahun penyakit itu berbentuk pembesaran kaki, padahal hal itu juga bisa terjadi pada organ tubuh lain, termasuk alat kelamin. Ciri – ciri cacing itu antara lain ; cacing dewasa ( makrofilaria ) bentuknya seperti benang putih kekuningan, sedangkan larva cacing filaria ( mikrofilaria ) berbentuk seperti benang putih. Makrofilaria jantan dan betina hidup disaluran dan kelenjar limfe. Pada malam hari, mikrofilaria terdapat dalam jaringan darah tepi, dan siang hari mikrofilaria ada dikapiler alat – alat dalam seperti paru – paru, jantung dan hati.
Siklus hidup filaria pada tubuh nyamuk terjadi jika nyamuk itu menggigit dan menghisap darah penderita filariasis sehingga mikrofilaria di tubuh pasien ikut terhisap ke badan nyamuk. Mikrofilaria lalu menembus dinding lambung dan bersarang diantara otot dada. Pada stadium tiga, gerak larva sangat aktif sehingga mulai pindah dari rongga perut, kepala, dan ke alat tusuk nyamuk. Bila nyamuk pembawa mikrofilaria ini menggigit manusia, mikrofilaria berbentuk larva infektif itu masuk ke tubuh manusia bersama aliran darah, larva keluar dari pembuluh kapiler dan masuk ke pembuluh limfe. Setelah dewasa, cacing filaria akan menyumbat pembuluh limfe sehingga menyebabkan pembengkakan misalnya pada kaki dan tangan. Seseorang dapat tertular atau terinfeksi penyakit ini ketika digigit nyamuk infektif yaitu nyamuk yang mengandung larva stadium tiga ( L3 ).
Gejala – gejala klinisnya ada dua yaitu gejala klinis akut dan kronis
Gejala klinis akut yang tampak biasanya demam berulang – ulang, pembengkakan kelenjar getah bening sampai terlihat didaerah liputan paha, sementara ketiak tampak kemerahan, panas dan sakit. Selain itu, terjadi pembesaran organ tubuh seperti tungkai, lengan, payudara, buah zakar ( testis ) terlihat agak kemerahan dan terasa panas.
Gejala klinis kronis berupa pembesaran menetap pada tungkai, lengan, buah dada, dan buah zakar. Jadi, penderita penyakit ini tidak mesti mengalami pembengkakan pada bagian kaki melainkan bisa juga pada bagian tubuh lain. Jika tidak segera diobati, pembesaran terus terjadi hingga membentuk jaringan ikat dan menimbulkan kecacatan menetap beberapa tahun kemudian
Badan Kesehatan Dunia ( WHO ) menyatakan lebih dari 120 juta orang diseluruh dunia telah terinfeksi penyakit kaki gajah dan sekitar 40 juta penduduk menderita diantaranya mengalami kecacatan menetap. Selain itu lebih dari satu miliar orang berada didaerah endemis penyakit itu. Di negara – negara tropis maupun sub tropis. Tempat penyakit ini banyak ditemukan prevalensi infeksinya terus – menerus meningkat.
Pencegahan biasanya dilakukan dengan penggunaan selambu pada tempat tidur, penggunaan obat anti nyamuk atau obat nyamuk, ventilasi jendela yang dipasang selambu, pembersihan tempat penampungan air dan kolam yang biasanya sebagai habitat nyamuk, dan pengairan genangan – genangan air.
Pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan itu dilakukan dengan pengambilan darah pada jari penderita pada saat malam hari. Saat itu cacing berada di jaringan darah tepi.
Obat yang dipakai yaitu DEC ( Dietil Carbomazine Citrate ) karena efektif, aman dan relatif. Obat ini merupakan obat pembunuh mikrofilaria dan makrofilaria ( cacing dewasa ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar